
Siang itu, pada tanggal 28 September 2024, suasana Lamin Adat Kampung Sakaq Lotoq di Kecamatan Mook Manaar Bulatn dipenuhi semangat antusiasme. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat, H. Ahmad Syaiful, SH dan Jainudin, SH (AHJI), menggelar kampanye tatap muka yang menyatukan calon pemimpin dengan masyarakat dalam dialog interaktif yang hangat.
Kegiatan dimulai pukul 15.30 Wita dan berhasil menarik perhatian sekitar 215 warga, yang datang untuk mendengarkan visi dan misi pasangan calon. Dalam kesempatan tersebut, H. Ahmad Syaiful menggarisbawahi tekadnya untuk mewujudkan Kutai Barat yang sejahtera, maju, dan aman, serta berlandaskan pada adat dan budaya lokal. Jainudin menjelaskan lebih dalam tentang berbagai program yang akan dijalankan bila terpilih, dengan fokus pada pelayanan publik yang terpercaya dan pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan.
Sebelum acara dimulai, personel pengamanan dari Polsek Melak melaksanakan apel persiapan di Mako, di mana Ps. Kapolsek Melak, IPTU Hadi Sucipto, S.Kom, memberikan arahan penting untuk menjaga netralitas dan keamanan selama kegiatan berlangsung. Petugas pengamanan merasa penting untuk menegakkan protokol dan memastikan situasi tetap kondusif, baik bagi warga yang hadir maupun bagi para calon.
Setelah persiapan matang, tim pengamanan bergerak ke lokasi dengan kendaraan roda empat, memastikan setiap langkah berjalan lancar. Metode kampanye yang digunakan oleh AHJI adalah dialogis, di mana mereka membagikan stiker dan brosur kepada masyarakat yang hadir, memberikan kesempatan bagi warga untuk berinteraksi langsung, bertanya, dan menyampaikan aspirasi mereka.
Kampanye berlangsung dalam suasana yang aman dan penuh semangat, menciptakan jembatan komunikasi antara calon pemimpin dan masyarakat. Kegiatan ditutup pada pukul 16.30 Wita, dan keberhasilan acara ini menandai langkah penting dalam menjalin kedekatan dengan pemilih serta memperkenalkan program-program unggulan pasangan AHJI.
Dengan demikian, kampanye tatap muka ini bukan hanya melulu tentang sosialisasi, tetapi lebih kepada upaya membangun hubungan yang kuat antara pemimpin dan rakyat, menegaskan bahwa suara masyarakat sangat berarti dalam menentukan arah masa depan Kutai Barat.